Sabtu, 12 November 2011

War Game di Mal

Dor..dor.., sekelompok orang dengan seragam loreng khas TNI saling adu tembak disebuah mal di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung. Tetapi itu bukan penyerbuan sarang teroris yang dilakukan oleh TNI. Hanya penggemar olah raga ekstrem, Air Soft Gun yang sedang adu tembak. Mereka nampak mirip dengan anggota Kopasus yang sedang berperang. Berbaju loreng, mengenakan rompi anti peluru dan tentunya sebuah senapan serbu jenis AK. Namun semuanya hanya imitasi. Senapannya pun hanya mainan, buatan China. Banyak cara untuk melepaskan stress diakhir pekan sekaligus menguji adrenalin. War Game, atau permainan perang-perangan adalah salah satu pilihan yang kini mulai banyakdisukai. Di Bandung ada beberapa lokasi yang dapat digunakan untuk menikmati War Game. Ada yang menyukai Paint Ball namun ada juga yang lebih menyukai Air Soft Gun. Keduanya menggunakan peluru yang diisi cat, sebagai penanda jika lawan tertembak, peluru akan pecah menyeburkan cat. Air Soft gun memang lebih ekstrem, karena semua peralatannya , khususnya senjata yang digunakan merupakan replica dari senjata perang yang sering digunakan oleh prajurit betulan. Sehingga bagi pemiliki senjata Air Soft Gun, tidak boleh sembarangan di pamer-pamerkan. Bahkan untuk bisa memiliki senjata mainan tersebut lumayan sulit, jika tidak membelinya pada toko resmi yang diijinkan oleh aparat. Di Kota Bandung pun saat ini hanya ada satu lokasi yang dapat digunakan untuk memainkan War Game jenis ini, yakni di Lucky Square Mal Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung. Meski didalam mal, lahan yang dipakai lumayan luas, yakni di lantai sembilan mal tersebut. Lokasi permainan juga diseting sedemikian rupa seperti sebuah arena pertempuran sebenarnya. Ada tempat berlindung yang dibuat dari ban bekas dll. Komunitas penggemar Air Soft Gun di Bandung yakni Basecamp sering berkumpul disini setiap akhir pekan. Dimas Pramudito Manager Operasional Bascamp Air Soft Gun Bandung permainan ini tidak pernah sepi peminat. Beberapa kelompok penggemar Air Soft Gun di Kota Bandung sering bertemu dan adu nyali saling tembak di mal tersebut. “Sebelumnya untuk menikmati aksi tembak-tembakan ini dilakukan di sembarang tempat, seperti hutan atau gedung kosong. Namun kini lebih aman dilakukan di mal, ada tempat khusus,” katanya belum lama ini. Organisasai ini menyiapkan tempat untuk bertarung, berlatih dan memberikan informasi bagi penggemar adu tembak. Selain itu pemilik replika senjata juga dapat difasilitasi untuk diurus perijinannya. “Para penggemar permainan ini biasanya punya tiga motifasi. Pertama memang mau main, kedua mau jadi kolektor senjata tiruan dan yang ketiga cuma mau gagah gagahan. Kita hindari yang ketiga.” Tetapi bagi anda yang hanya ingin mencoba permainan ini, tidak perlu memiliki senjata sendiri. Sebab, biasanya disediakan seluruh perangkat permainan oleh penyelengara. Tentu ongkos sewanya lebih mahal. Jika membawa peralatan sendiri ongkos sewa masih dibawah 50 ribu rupiah per jamnya, sementara jika anda meminjam seluruh perangkat, biayanya lumayan mahal, sekitar 125 ribu rupiah per jam. Harga sewa akan berbeda-beda diantara lokasi penyelenggara Air Soft Gun. Selain Air Soft Gun, War Game lainnya yang juga diminati penggila olah raga ekstrim adalah Paint Ball. Seragam yang digunakan mirip dengan Air Soft Gun, baju loreng, rompi serta google atau helm pelindung kepala. Namun senjata Paint Ball tidak mirip dengan senjata aslinya. Sehingga tidak bisa dikoleksi. Biasanya senjata ini hanya dimiliki oleh event organizer penyelenggara outbound. Dalam sekali permainan, biasanya pemain mendapatkan 40 butir peluru cat yang dimasukan dalam senapan gas. Simulasi perang biasanya dilakukan dialam terbuka, sebuah hutan kecil buatan yang dikelilingi jaring pengaman agar peluru nyasar tidak melewati area permainan. Dalam permainan juga diatur oleh wasit, agar tidak terjadi kecurangan. Sebab jika tertembak dalam jarak dekat, rasa sakitnya lumayan. Sehingga dalam permainan tidak diperkenankan saling lepas tembakan dalam jarak 5 meter. Jarak tembak Paint Ball sendiri capat mencapai 50 meter. “Satu babak lima menit, tetapi sudah bekeringat. Rasanya juga ingin main terus. Bisa dua hingga tiga kali babak permainan,” ujar pegawai salah satu BUMN, Satria yang menjadi penggemar War Game. Penggemar permainan ekstrem ini memang banyak dari kalangan orang berduit. Maklum saja, harga peralatan Air Soft Gun cukup mahal. Kalaupun menyewa, seperti Paint Ball, juga bisa sampai ratusan ribu untuk satu jam saja. Meski mahal, ternyata perainan ini tidak pernah sepi peminat. Untuk menikmati permainan Paint Ball, di Kota Bandung banyak EO yang menyediakan permainan ini. Beberapa lokasi yang sering digunakan antara lain wilayah hutan Cikole Lembang Kabupaten Bandung, Gunung Putri atau Citereup Kabupaten Bogor, Lido Lakes Resort Sukabumi, Tangkuban Perahu Bandung Barat atau di Alam Sutera Tanggerang. Sama seperti Air Soft Gun, penggemar Paint Ball pun memiliki komunitas atau kelompok yang sering melakukan adu tembak. Paint Ball sendiri konon berasal dari Amerika dan dianggap sebagai olahraga extreme yang sangat populer dan telah dimainkan di hampir 100 negara di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar