Sebanyak 23 musisi jazz nasional memeriahkan Locafore Art, Design, and Jazz Festival yang berlangsung di Bale Pare Kota Baru Parahyangan Bandung Barat, 23 hingga 25 September 2011.
Sejumlah musisi jazz legendaris yang ikut ambil bagian dalam Locafore antara lain Bubi Chen, Benny Likumahuwa dan Indra Lesmana yang tampil dengan Barry Lukumahua dan Sandy Winarta (LLW).
Pagelaran musik jazz menjadi magnet utama pengunjung di gelaran Locafore . Ada dua panggung yang disediakan bagi penampilan sejumlah musisi jazz.
Penampilan musisi jazz sendiri sudah dimulai Jumat, pukul 14.30 dengan penampilan Starlite, grup band jazz yang terdri dari tiga perempuan. Penampilan Starlite menjadi pembuka awalan Locafore yang mengawinkan konsep pertunjukan musik jazz, pameran produk lokal, dan instalasi patung di luar ruangan.
Pada hari pertama, musisi yang tampil seperti Starlite, Newcitylite, Sister Duke, Maya Hasan The Sound of Light, Jubing Kristianto dan Lala Suwages.
Hari kedua, pada Sabtu (24/9) diisi Hemiola, Tripp, 4sixteenth, Julian Abraham Marantika, The Jongens, Musical Troops, Margie Segers, Andien, Benny Likumahuwa, dan LLW.
Sabtu malam pengunjung Locafore membludak karena ada tiga musisi jazz yang paling ditunggu oleh pengunjung yakni Andien, Benny Likumahua dan LLW yang dimotori Indra Lesmana. Benny Likumahua tampil di stage satu sementara Andien dan LLW tampil di stage dua.
Benny Likumahua dengan saxofonenya dan Bary Likumahua dengan cabikan bass-nya tampil mengiringi Margie Segers. The Lady of Jazz ini tampil dengan menyanyikan lagu The Beatles yang dibalut dengan nuansa jazz. Sejumlah lagu The Beatles yang dinyanyikannya antara lain “Don’t Let Me Down”, “Day After Day”, “Come Together”, “Something” dan “Cant Buy Me Love”.
Penonton yang memadati tempat pertunjukan bukan hanya disuguhi kepiawaian olah vokal The Lady of Jazz, tetapi juga permainan atraktif antara vocal Margie dengan permainan trombone Benny dan cabikan bas Barry.
Dipanggung lainnya Andien membawakan sejumlah lagu hitsnya tidak pernah lepas dari applaus penonton di Bale Pare. Dipanggung yang sama, penampilan penutup malam itu oleh Trio LLW memainkan sejumlah lagu dari album pertama mereka seperti Morning Spirit dan Friday Call.
Ketiga ikon jazz nasional ini tampil sangat kompak membawakan jazz bergenre fusion. Penonton pun nampak menikmati aksi ketiganya dan applaus menggema setiap LLW menyelesaikan pemainannya.
Sementara pada penampilan hari terakhir, Minggu (25/9) diisi oleh Imdi Ensemble, Shadow Puppets Quartet, Esqi, Ade Irawan, Dira Sugandi, Bubi Chen dan Maliq and D'Essentials.
Locafore merupakan pagelaran parade jazz yang kedua kali diselenggarakan di Kota Baru Parahyangan. "Pertunjukan ini gratis. Gratis sejak masuk dan keluar. Masyarakat dibebaskan menonton asalkan tidak melampaui kapasitas karena wilayah panggung akan ditutup," ujar Presiden Direktur Kota Baru Parahyangan, Sanusi Tanawi.
Selain pertunjukan musik jazz, penonton juga bisa mendapat hiburan lain berupa instalasi 11 patung oleh seniman terkemuka Indonesia seperti Teguh Ostenrik, Nus Salomo, Dolorosa Sinaga, maupun I Wayan Sujana. Seniman dengan bentuk yang unik menghiasi halaman Bale Pare di tepi jalan yang menghubungkan dua panggung.
Patung –patung tersebut seolah mengkritisi kondisi masyarakat Indonesia saat ini, seperti instalasi yang menggambarkan minuman bersoda yang sudah menenggelamkan ank-anak. Ada juga patung Spiderman, tokoh superhero, namun dibuat seakan-akan sudah berumur tua dan kegemukan. Spiderman juga mengenakan sarung, seperti kebiasaan orang Indonesia yang sudah berumur.
Selain itu, Kotabaru Parahyangan juga menyiapkan ruang khusus yang memajang 43 produk yang didesain secara eksklusif oleh desainer muda Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar