Sabtu, 29 Oktober 2011

PERSIB Bandung

Bobotoh dan Bisnis Miliaran Rupiah

Ada sejumlah tim sepak bola di Jawa Barat, namun hanya Persib Bandung yang paling konsisten tampil di liga tertinggi Indonesia. Dari sebelumnya bernama Perserikatan, Liga Utama Indonesia, Liga Super Indonesia hingga tahun ini menjadi Liga Prima Indonesia, Persib Bandung, tidak pernah absen menjadi salah satu kontestannya.

Selain Persib sebenarnya ada tim lain yakni Pelita Jaya dan tim tetangga Persikab Kabupaten Bandung. Namun tetap saja Persib menjadi ikon sepakbola Jawa Barat. Persib nu aing! Persib milik kami! Kalimat itu sama saja diteriakan bobotoh baik dari Bandung, Purwakarta, Cirebon atau daerah lain di Jawa Barat.

Bahkan penyebaran bobotoh tidak hanya di lokal Jawa Barat, mereka ada di Jakarta, Surabaya, hingga Sumatra. Mereka mengibarkan bendera bobotoh seperti Viking, Bomber dll.

Jumlah bobotoh belum ada yang memastikan, namun dapat dilihat jika mereka ngumpul di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung untuk menyaksikan Persib bertanding. Kursi Stadion sebanyak 40 ribu unit terisi penuh. Itu pun tidak semua bobotoh bisa masuk karena memang daya tampungnya terbatas. Jadi jumlah pendukung pasti lebih dari 40 ribu.

Persib memang sudah mendarah daging bagi warga Jawa Barat. Semua tindak-tanduk pemainnya selalu menjadi magnet dan menjadi berita yang terus diburu bobotoh. Persib menjadi salah satu bagian dari ikon Jawa Barat yang akrab seperti halnya Gedung Sate hingga tempat belanja FO/ distro.

Banyaknya pendukung tim yang berjulukan Pangeran Biru ini juga menjadi magnet tersendiri bagi mereka yang jeli melihat peluang bisnis merchandise. Kaos apparel Persib bahkan menjadi salah satu kaos yang paling diburu. Sehingga banyak juga distro yang khusus menyediakan kaos Persib.

Salah satu mantan Pemain Persib Bandung Eka Ramdhani, yang pada musim liga tahun ini hijrah ke PSM Putra Samarinda, memiliki sebuah toko distro yang menjual berbagai pernak-pernik Persib. Mulai dari kaos, syal, kaos kaki, topi dll. Bahkan sebuah bus ukuran besar juga disulap menjadi distro mobile yang menjual berbagai merchandise Persib Bandung.

Sayang, saat bobotoh mengetahui Eka Pindah klub, distronya sempat dirusak. Salah satu bentuk kekecewaan dan anarkhis dari pendukung fanatik yang terkadang sesekali muncul.

Selain distro, jumlah PKL yang menjual pernak-pernik Persib jauh lebih banyak. Mereka akan semakin banyak lagi setiap kali ada pertandingan. Kaos bola dengan harga mulai 50 ribu rupiah laris manis. Tetapi kalau ingin mendapatkan kaos asli dari si pemegang merek kaos Persib tahun ini “Mittre”, harganya juga berbeda, bisa 250 ribu hingga 300 ribuan per buah.

Omset penjualan merchandise Persib bahkan akan semakin meningkat setiap kali liga diawali. Sebab kaos atau pun sejumlah merchandise lainnya pasti keluar dengan warna atau model terbaru. Nah, bobotoh tidak mau ketinggalan untuk memiliki kaos Persib paling baru tersebut. Berapapun harganya, pasti dibeli.

Selain bisnis jual beli kaos yang nilainya diperkirakan mencapai miliaran rupiah itu, bisnis lain terkait Persib juga cukup banyak. Seperti Café Persib di Jalan Sulanjana ataupun penjualan lagu-lagu indie dari band lokal Bandung yang mendukung Persib.

Kafe Persib yang berlokasi di Jalan Sulanjana memang cukup unik. Warna biru yang menjadi warna khas Persib nampak mencolok. Sementara menu-menu makanannya pun cukup enak. Mulai dari menu khas Sunda hingga menu Eropa. Kafe ini menjadi salah satu pilihan bobotoh untuk nongkrong ataupun mencari informasi tentang para pemain Persib.

Sementara album lagu-lagu Persib juga cukup laris dan diburu oleh bobotoh. Musisi yang mengisi album tersebut juga band nasional seperti Pas Band, SeriueS Band, Mocca, Cherry Bombshel dll.

Mocca yang membawakan "Mars PERSIB", pada bagian choir yang bernyanyi 'Go...PERSIB...Go!' diisi oleh pelatih dan pemain asing PERSIB pada saat itu (2004), yaitu Juan Paez, Andres Angelo, Claudio Lizama dan Adrian Colombo. Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan para bobotoh saat berada di stadion saat menyaksikan Persib berlaga.

Bahkan musisi kawakan seperti (alm) Kang Ibing dan Doel Sumbang pun ikut andil mengisi lagu dalam album tersebut.

Nah, Persib memang sudah menjadi salah satu ikon Jawa Barat sekaligus magnet bagi mereka yang jeli melihat peluang bisnisnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar